Rabu, 26 Desember 2012

You


 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِي

Ya Allah, Maafkan semua yang aku perbuat, aku mohon engkau hilangkan rasa sedih ini dan kembalikan rasa bahagia seperti kemarin. Aku merindukan tawa seperti kemarin, benar-benar merindukannya.

Tuhan, sosoknya selalu ada di mataku, rasa menyesal membuatnya sakit masih terus membuat ku bersedih. Sesungguhnya engkau lebih mengetahui apa yang kurasakan. Sesungguhnya engkau tahu aku tak pernah berniat membuatnya terluka dan akhirnya dia hilang di permukaan hidupku.

Tuhan, Mimpi-mimpi ku untuk bersamanya selalu ada di ingatanku. Mimpiku bisa melihatnya setiap hari, bisa menjadi sahabatnya berbagi masalah dan kebahagian setiap hari, membantunya mengurus kedua orangtuanya, tinggal bersamanya di sana, selalu menyiksaku sekarang.

Tuhan, aku tak pernah berbohong aku sayang padanya dan kedua orangtuanya. Terutama dengan ibunya, jujur dari hatiku aku merindukan ibu bukan karena berharap dia akan berpaling padaku hanya gara-gara aku merindukan ibu, bukan karena itu. Dari hati yang paling dalam aku sayang dengan ibu dan ayah, dan aku benar-benar ingin bertemu dengan ibu, ingin memeluknya sekali saja tanpa kakak tahu aku bertemu. Tuhan, izinkan aku bertemu dengan ibu sekali saja dan memeluknya sekali saja.

Tuhan, sungguh besar kesalahanku terhadapnya. Hingga hatinya tak melihat diriku lagi, aku benar-benar jahat, benar-benar bodoh. Ku kira dengan melepaskannya, aku akan baik-baik saja, ku kira dengan melepaskannya aku bisa melihat kakak ku yang dulu tanpa melihatnya terpaksa menyukaiku, ku kira aku melepaskan membuat dia tak terluka. Tapi ternyata aku membuat dia terluka, membuat sebuah keputusan yang salah.

Tuhan, aku tak pernah bermaksud menggangu dia. Sengaja ku kirimkan kata-kata untuk dia, ku kirimkan janji-janjinya padaku, ku kirim dia gambar dan tulisan-tulisan. Aku hanya ingin dia ingat apa yang sudah kami lewati, dan memberikan aku kesempatan memperbaiki semuanya. tapi aku salah, aku membuatnya tambah marah padaku. Sungguh aku benar-benar tak bermaksud seperti itu. Dia adalah salah seorang yang kujaga agar tak terluka. tapi karena egois dari diriku, aku ingkar janji untuk menjaga nya, membuatnya terluka. Tuhan, aku benar-benar jahat, hanya memikirkan perasaanku saja, tanpa memikirkan perasaannya.

Aku hanya ingin bertemu denganya dan berkata Maaf dan melihatnya sekali saja. Melihat sosok yang kusayangi, melihat orang yang benar-benar kuharapkan dan mendengar suara nya langsung dari dirinya. Aku hanya ingin itu Tuhan, dan sudah itu, aku berusaha melepaskannya sekuat tenagaku. Tapi, sepertinya itu tak mungkin, dia sudah terlanjur membuat tembok buatku. Sungguh Aku benar-benar Minta Maaf.

Tuhan, aku selalu berdoa padamu, tolong hapus semua perasaanku dan ingatanku tentang dia, agar aku tak membuat dirinya terluka lagi, agar aku benar-benar bisa tersenyum melihat dirinya.

Tuhan, engkau tahu tanggisku, engkau tahu isi hatiku. Tolong Tuhan, katakan padanya Maaf dariku. Tuhan, hilangkan rasa cemburu ku terhadap orang lain.


Tidak ada komentar: